Sabtu, 03 April 2010

Jaringan Wireless





























Jaringan WAN (Wide Area Network)

WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Gambar. Jaringan WAN

JARINGAN WIRELESS

Secara awaw wireless artinya “tanppa kabel”, jadi teknologi wireless dapat diartika teknologi yangb tidak menggunakan kabel (nirkabel) sebagai media parantara pertukaran data. Sebagai contoh saat Anda mengganti chanel TV menggunakan remote control, bukankah alat ini tidak menggunakan kabel yang dihubungkan secara langsung ke pesawat TV, tetapi Anda bisa mengganti-ganti station Tv hanya dengan menekan nomor pada remote contro tersebut ?.

Teknologi wireless menggunakan udara sebagai media transmisi atau perantara untuk melakukan pertukaran data. Meskipun demikian tetap ada batasan jarak tertentu seberapa jauh peralatan yang menggunakan teknologi wireless dapat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Karena mampu menggantikan keberadaan kabel, teknologi wireless juga dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer komvensional yang biasanya menggunakan kanel UTP. Dalam hal ini kita mengenal Wireless Local Area Network (WLAN).

Gambar. Jaringan WLAN

Penggunaan teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja, tetapi juga pada bidang-bidang seperti bidang telekomunikasi.

STANDARISASI PROTOKOL

Komunikasi antara perangkat yang menggunakan teknologi wireless sehingga membentuk sebuah jaringan, memiliki “aturan” atau protokol standar yang diatur oleh organisasi internasional IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers). Adapun standarisasi protokol ayng telah dikeluarkan ole3h IEEE adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi

Kecepatan

Frekuensi
Band

Cocok
dengan

802.11b

11 Mb/s

~2.4 GHz

b

802.11a

54 Mb/s

~2.4 GHz

a

802.11g

54 Mb/s

~2.4 GHz

b, g

802.11n

100 Mb/s

~5 GHz

b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

· Channel 1 - 2,412 MHz;

· Channel 2 - 2,417 MHz;

· Channel 3 - 2,422 MHz;

· Channel 4 - 2,427 MHz;

· Channel 5 - 2,432 MHz;

· Channel 6 - 2,437 MHz;

· Channel 7 - 2,442 MHz;

· Channel 8 - 2,447 MHz;

· Channel 9 - 2,452 MHz;

· Channel 10 - 2,457 MHz;

· Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.

Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Wi-Fi = WIRELESS ?

Wi-Fi (Wireless Fidelity) merupakan “merk dagang” yang dimaksudkan sebagai sebagai istilah umum untuk menunjukkan semua tipe jaringan tanpa kabel yang mengadopsi standar protokol jaringan wireless 802.11. Artinya bila sebuah perangkat telah memberikan label support Wi-Fi, berarti perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi membentuk sebuah jaringan wireless meskipun merk dan vendor atau pembuatnya berbeda. Jadi, sangat sempit sekali bila mengartikan wireless hanya dengan kata Wi-Fi, karena Wi-Fi merupakan bagian dari teknologi wireless itu sendiri.

APA YANG DIBUTUHKAN

Selain beberapa komputer desktop atau laptop, untuk dapat membangun sebuah jaringa wireless, ada beberapa peralatan minimal yang perlu dipersiapkan, diantaranya:

1. Wireless Adapter

Wireless adapter mempunyai tugas layaknya Lan Card pada jaringan konvensional yang menggunakan kabel. Beberapa hal berkenaan denagn wireless adapter:

a) Notebook atau laptop yang saat ini beredar di pasaran baisanya telah menyertakan wireless adapter (build in wireless adapter).

Gambar. Notebook

b) PCMCIA (Personal Computer Memory Card I(nternational Association) dapat digunakan apabila notebook atau laptop tidak menyertakan wireless adapter secara build in.

Gambar. Wireless Adapter jenis PCMCIA

c) Wireless PCI adapter dapat digunakan sebagai wireless adapter khusus untuk komputer desktop.

Gambar. Wireless PCI Adapter

d) Wireless USB adapter adalah jenis wireless berbentuk stick (mirip dengan USB flashdisk) yang dapat digunakan pada komputer desktop ataupun notebook.

Gambar. Wireless USB Adapter

2) Access Point

Access point atau titik akses bertugas menghubungkan komputer client yang telah dilengkapidengan wireless adapter untuk membentuk sebuah jaringan. Tugas access point tidak hanya membentuk sebuah jaringan wireless saja, karena access point juga digunakan untuk menjembatani hubungan dengan jaringan konvensional melalui port RJ-45 / port ethernet yang terdapat pada access point tersebut.

Gambar. Beberapa jenis Access Point

Gambar. Ilustrasi penggabungan jaringan wireless dengan wireline (jaringan konvensional dengan kabel)

3) Antena

Untuk membangun jaringan wireless dengan ruang lingkup yang lebih luas biasanya digunakan antena sebagai pemancar. Ada 3 jenis antena yang biasa digunakan yaitu, Antena Omnidirectional, Antena Semidirectional, dan Antena Higly Directional.

Gambar. Beberapa jenis Antena

Jaringan Ad-Hoc

1. Pengertian Ad-Hoc

Jaringan Ad Hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap nodenya mempunyai interface wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan Ad Hoc mempunyai infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap nodenya. Setiap node pada jaringan Ad Hoc harus mampu menjaga performance trafik paket data dalam jaringan akibat sifat mobilitas node dengan cara rekonfigurasi jaringan. Sebagai contoh, jika ada node yang bergeser yang mengakibatkan gangguan berupa putus jaringan, maka node yang mengalami gangguan tersebut dapat meminta pembentukan rute link baru untuk meneruskan pengiriman paket data. Beberapa contoh penerapan jaringan Ad Hoc antara lain pembangunan jaringan komunikasi di medan perang untuk beberapa lokasi, pusat-pusat komunikasi di daerah bencana alam, sarana koneksi internet pada stand-stand suatu event/pameran dimana tidak dimungkinkan untuk membangun jaringan kabel atau ketidaktersediaan jaringan kabel.

2. Karakteristik Jaringan Ad Hoc

Node-node pada jaringan Ad Hoc tidak hanya berperan sebagai pengirim dan penerima data, namun dapat berperan sebagai penunjang node yang lainnya, misalnya mempunyai kemampuan layaknya router. Dengan demikian diperlukan adanya routing protokol dalam jaringan Ad Hoc untuk menunjang proses kirim terima antar node-nodenya. Berikut beberapa karakteristik jaringan Ad Hoc :

· Multiple wireless link : setiap node yang mempunyai sifat mobility dapat memiliki beberapa interface yang terhubung ke beberapa node lainnya.

· Dynamic topology : dikarenakan sifat node yang mobile, maka topologi jaringannya dapat berubah secara random/acak. Sebagai akibatnya routing protocol mempunyai masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan wired dengan node yang tetap.

· Limited resources : seperti jaringan wireless lainnya, jaringan Ad Hoc dibatasi oleh masalah daya dan kapasitas memori.

3. Routing Protokol pada Jaringan Ad-Hoc

Routing adalah mekanisme penentuan link dari nodepengirim ke node penerima yang bekerja pada layer 3 OSI (Layer Network). Protokol routing diperlukan karena untuk mengirimkan paket data dari node pengirim ke node penerima akan melewati beberapa node penghubung (intermediate node), dimana protokol routing berfungsi untuk mencarikan route link yang terbaik dari link yang akan dilalui melalui mekanisme pembentukan tabel routing. Pemilihan route terbaik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti bandwith link dan jaraknya. Jaringan Ad Hoc memiliki dua model protokol routing. Pertama, protokol routing yang bersifat reaktif (reactive), dimana tabel routing dibentuk jika ada permintaan pembuatan route link

baru atau perubahan link. Kedua, protokol routing yang bersifat proaktif (proactive), dimana tabel routing dibentuk dan diupdate setiap waktu (secara kontinu) jika terjadi perubahan link, maka routing protokol pada jaringan Ad Hoc dapat diklasifikasikan sebagai berikut


Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.

2. Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)

Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan). Berikut akan dijelaskan beberapa dari protokol routing diatas.

Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)

Prinsip kerja protokol routing ini mengacu kepada algoritma penentuan route Bellman-Ford berdasarkan nilai pembobotan setiap link. Setiap node menjaga tabel routingnya yang berisi arah tujuan, jumlah hop setiap tujuan dan sequence number. Proses update routing dilakukan secara periodik. Protokol routing ini bebas dari kejadian looping route. Tetapi salah satu kelemahan DSDV adalah tidak mendukung multipath routing (routing ke banyak tujuan).

2) Source Tree Adaptive Routing (STAR)

Protokol routing ini tidak membutuhkan update routing secara periodik.

3) Signal Stability Routing (SSR)

SSR memilih route berdasarkan kuat sinyal antar node dan terbagi atas dua protokol, Dynamic Routing Protocol (DRP) dan Static Routing Protocol (SRP). DRP bertanggung jawab untuk menjaga tabel stabilitas sinyal dan tabel routing. SRP memproses paket dengan melewatkan paket ke link dengan intensitas sinyal yang lebih besar.

4) Dynamic Source Routing (DSR)

Protokol routing ini bekerja berdasarkan routing dari node sebelumnya. Node akan meng-update route berdasarkan route baru yang didapatnya. Proses routing terdiri atas dua bagian, route discovery dan route maintenance. Route discovery digunakan untuk meminta dan meneruskan informasi route. Route maintenance digunakan untuk informasi kejadian kesalahan route dan acknowledgements. Sama halnya dengan AODV, protokol ini akan membebani link. Semakin besar jaringan, control packets dan message packets akan semakin banyak, yang akan berakibat meminta alokasi bandwith.

4) Temporary Ordered Routing Algorithm (TORA)

Protokol routing ini bersifat adaptif dan bebas dari kemungkinan looping sehingga sangat cocok untuk kondisi jaringan yang berubah-ubah. Node pengirim menyediakan beberapa route untuk ke node tujuan, sehingga jika satu route gagal dapat digunakan route lain. Dengan adanya banyak route dari node pengirim, maka pengiriman paket data dapat tidak terganggu saat pertama kali terjadinya perubahan jaringan. Terjadi 3 proses didalam protokol ini, yaitu route creation, route maintenance dan route erasure

5) Ad Hoc on Demand Distance Vector Routing (AODV)

Protokol routing ini mengacu kepada protokol routing DSDV dengan penambahan fungsi broadcast untuk meminta route. Protokol ini mampu menangani perubahan topologi dan bebas dari looping route. Ketika suatu route dibutuhkan oleh suatu node, maka node tersebut akan mem-broadcast pesan ”route request” ke semua link. Respon dari pesan tersebut kemudian dikirim balik oleh node penerima atau intermediate node yang berisi route baru untuk ke node tujuan.

6) Relative Distance Microdiversity Routing (RDMAR)

Protokol routing ini memperkirakan jarak, radio loop antar node menggunakan algoritma estimasi jarak Zone Routing Protocol (ZRP) Protokol routing ini berbasis zone atau clustering. Protokol routing ini menerapkan metode clustering seperti pada CSGR, tetapi setiap nodenya bersifat sebagai node pemimpin dan juga anggota dari cluster lainnya. Sementara pada CSGR setiap cluster hanya mempunyai satu node pemimpin.

Langkah-langkah membuat jaringan Ad-Hoc

Tahap 1: Memberi Alamat IP

1. Pastikan Anda melihat icon Wireless Network Connection dibagian pojok kanan bawah monitor Anda yang menandakan perangkat wireless adapter Anda siap digunakan. Lalu klik kanan pada ico tersebut kemudian klik Open Network Connection atau menggunakan cara klik Start Menu > Control Panel > Network Connection.

Gambar 1. Klik kanan Icon Wireless Connection

2. Akan ditampilkan jendela Network Connection.Pada jendela ini klik kanan daerah icon Wireless Network Connection lalu klik Properties pada menu poop up yang muncul.


Gambar 2. Klik kana icon wireless connection

3. Perintah di atas akan menampilkan jendela Wireless Network Connection Properties. Klik tab General kemudian klik Internet Protokol (TCP/IP) setelah itu klik tombol Properties.

Gambar 3. Jendela wireless network connection properties

4. Sekarang Anda akan di bawa ke jendela Internet Protokol (TCP/IP) Properties. Klik lingkar pilihan Use the following IP address lalu pada kotak isian IP address ketikan alamat IP-nya. Setelah itu klik tombol OK.

Gambar 4. Memberi alamat IP

5. Setelah Anda mengklik tombol OK pada langkah selanjutnya sekarang Anda akan dibawa ke jendela wireless connection properties. Sabar jangan klik tombol Close karena konfigurasi belum selesai.

II. Tahap 2 : Memberi Identitas Jaringan Ad-Hoc

1. Melanjutkan langkah sebelumnya, masih dalam jendela Wireless Network Connection Properties, sekarang klik tab Wireless Network lalu lanjutkan dengan mengklik tombol Wireless Network lalu klik tombol Add...

Gambar 5. Langkah awal memberi identitas wireless ad-hoc

2. Anda akan di bawa ke jendela Wireless Network properties. Berikut langkah-langkah untuk mengisi data-data pada jemdela tersebut:

1) Network Name (SSID) : isi dengan nama identitas yang diinginkan.

2) Network Authentication : untuk sementara biarkan dalam keadaan default yaitu Open.

3) Data Encryption : untuk sementara biarkan dalam keadaan default yaitu Open.

4) Hilangkan tanda cek pada The key is provided for me automatically untuk membuka kotak isian Network Key.

5) Network Key : isikan kata kunci untuk bergabung ke jaringan wireless ad-hoc. Gunakan kombinasi hurup dan angka paling sedikit 5 digit dan paling banyak 13 digit. Confirm Network Key : isikan data yang sama persis dengan network key.

6) Key Index (Advanced) : biarkan dalam kondisi default yaitu 1.

7) Beri tanda cek pada kotak cek This is a computer to comptuter (Ad Hoc) network....

8) Jika sudah klik OK.

Gambar 6. Mengisi identitas jaringan Ad-Hoc

3. Jika terlihat gambar seperti ini berarti network key yang Anda masukkan salah.

Gambar 7. Konfirmasi pengisian network key salah

4. Setelah itu klik tombol Advabced, lalu pada jendela Advanced yang muncul klik lingkar pilihan Computer-to-computer (ad hoc) networks only. Jika sudak klik Close.

Gambar 8. Jendela advanced

5. Hasil akhir dari konfigurasi pada langkah sebelumnya kira-kira tampak gambar seperti berikut. Lalu tutup semua jendela konfigurasi wireless network Anda.

Gambar 9. Hasil akhir konfigurasi wireless ad-hoc

III. Tahap 3 : Bergabung denagn Jaringa Ad Hoc

1. Klik icon Wireless Network Connection di bagian kanan bawah monitor Anda kemudian klik View Available Wireless Network.

Gambar 10. Klik kanan icon wireless network connection

2. Selanjutnya untuk melakukan koneksi ke jaringan wireless yang terdaftar tinggan klik tombol Connect.

Gambar 11. Melihat daftar jaringan wireless

3. Selanjutnya proses pengkoneksian akan dijalankan. Setelah itu Anda akan diminta untuk memasukkan key yang telah Anda tentukan sebelumnya pada Tahap II.

Gambar 12. Proses pengkoneksian dan pengisian kata kunci


Tidak ada komentar:

Posting Komentar